Pemburu Gurita, Suku Bajo

on Kamis, 04 November 2010
Minggu 17 Oktober 2010, saya menyaksikan sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta yang menayangkan mengenai ketegaran sekelompok pemburu gurita dari suku Bajo, Flores.
Mereka tidak hanya didominasi oleh kaum Adam. Tidak sedikit pula kaum ibu yang juga menggantungkan separuh hidupnya pada pekerjaan ini. Diusianya yang renta mereka tetap terlihat bersemangat mengarungi alur kehidupan ini untuk mencari penghidupan bagi anak-anaknya.
Dengan hanya bermodalkan sampan dari kayu dan peralatan seadanya Plus keberanian yang tinggi mereka bersusah payah untuk berburu gurita di laut seakan-akan mereka sama sekali tidak memperdulikan keselamatan diri mereka sendiri. Luar Biasa.
Alangkah mirisnya hati ini ketika mengetahui hasil kerja keras mereka selama berburu pada hari itu hanya dihargai Rp 10.000 /Kg . Bayangkan dengan kita yang kebanyakan malah menghambur-hamburkan uang tanpa alasan yang jelas (alias: GeJe ). Harusnya saya bersyukur karena masih teramat-sangat banyak orang diluar sana yang hidupnya pas-pasan. Terkadang untuk makan sehari pun mereka tidak bisa.
Sempat terdengar oleh saya satu buah kalimat tauhid yang membuat saya berfikir. Salah seorang dari pemburu pria mengatakan :
“  Jika kita ditakdirkan oleh Allah swt untuk meninggal saat berburu. Mungkin itulah nasib kita. ” .
Perkataan tersebut mungkin terdengar biasa. Namun, sebenarnya mengandung makna yang luar biasa. Sesulit apapun keadaan mereka, Allah tetap ada di hati mereka dan terus mereka ingat dalam menghadapi kehidupan ini. Malu, jika saya membandingkan keadaan mereka dengan saya.

Sumber : Nassh On the Web

0 komentar:

Posting Komentar